6. Masa Sede Vacante – Takhta Kosong
Setelah pemakaman, Gereja Katolik memasuki masa Sede Vacante, yang berarti "takhta kosong".
Pada periode ini, tidak ada Paus yang menjabat, dan semua keputusan besar Gereja ditangguhkan sementara.
Baca Juga: Kota Bogor Bakal Tambah Dua Dapur Makan Bergizi Gratis pada Agustus 2025
Camerlengo akan memimpin administrasi sehari-hari, tetapi tidak memiliki kuasa untuk mengubah kebijakan atau doktrin Gereja. Hal ini berlangsung hingga terpilihnya Paus baru.
7. Persiapan Menuju Konklaf
Sekitar 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus, para kardinal dari seluruh dunia akan dipanggil ke Roma untuk mempersiapkan Konklaf, yaitu proses pemilihan Paus yang baru.
Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam pemilihan ini. Jumlah mereka biasanya berkisar antara 100–120 orang.
Baca Juga: Mie Ayam Terenak dan Favorit di Sukabumi, Harga Ramah di Kantong Pula, Wajib Banget Kamu Coba!
8. Konklaf di Kapel Sistina
Konklaf dilaksanakan secara tertutup dan rahasia di Kapel Sistina, tempat para kardinal akan berdiskusi, merenung, dan memberikan suara secara berkala hingga didapat mayoritas dua pertiga suara.
Setiap sesi pemungutan suara dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan disertai doa. Hasil pemungutan diumumkan melalui asap berwarna, hitam berarti belum ada keputusan, dan putih berarti Paus baru telah terpilih.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kue Leker yang Manis dan Krispi, Buat Camilan di Rumah Nih
9. Pengumuman "Habemus Papam"
Jika suara sudah cukup dan Paus baru terpilih, maka kardinal protodiakon akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman legendaris kepada dunia.