METROPOLITAN.ID - Kabupaten Karawang tengah dihebohkan dengan dugaan puluhan santri di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang diduga jadi korban pelecehan yang dilakukan pimpinan pondok pesantren (ponpes).
Dikabarkan para santriwati sudah melaporkan kejadian kepada Polres Karawang.
Namun, kabar dugaan pelecehan seksual itu dibantah pimpinan Ponpes Al Isra Majalaya, Kabupaten Karawang.
Pimpinan Yayasan Islam Rahmatan Lil'alamin Kiki Andriawan membantah keras dugaan pelecehan terhadap santriwati itu. Ia pun buka suara terkait kejadian tersebut.
Ia menceritakan, empat bulan lalu pihaknya sempat menegur salah satu santriwati yang dinilai sudah keluar dari batas aturan yang berlaku di ponpes.
"Salah satu santri ini memang dalam pengawasan karena pergaulannya diluar batas. Waktu itu kebetulan kenanya sama saya. Saya khawatir pergaulannya dengan lawan jenisnya bisa berimbas tidak baik untuk dirinya," kata dia.
Bahkan, sambung dia, pihak orang tuanya sudah diberitahu terkait tingkah laku anaknya tersebut.
Namun sepertinya anak tersebut menyimpan rasa dendam terhadap pondok pesantren.
Sehingga, dia membuat satu kelompok dengan temannya yang lain untuk membuat isu bahwa pihak pondok pesantren telah melakukan tindakan pelecehan.
"Bahkan santri lain yang tidak tahu menahu terbawa bawa isu tersebut. Saya tegaskan itu tidak pernah terjadi yang namanya pelecehan baik disengaja ataupun tidak sengaja" paparnya.
Dijelaskannya, pihak yayasan juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak orang tua santri tepatnya sehari sebelum Ramadan.