METROPOLITAN.ID - Puluhan massa yang menamakan dirinya Aliansi Sukabumi Beunta, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Senin 12 Agustus 2024.
Dalam aksinya, mereka menuding Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 yang dilakukan secara online terdapat kecurangan.
Terlebih sistem zonasi yang ditetapkan itu penuh kebohongan.
Baca Juga: Gegara Pengemudi Ertiga Main HP Saat Isi Bensin, SPBU di Karawang Alami Kebakaran Hebat
"Kami punya alat bukti, baik PPDB maupun zonasi itu bohong. Bahkan kepala sekolah, kalau ditanya permasalahan itu menyalahkan link, kalau link itu kan mesin," tutur kordinator aksi Syah Arif usai aksi.
Selain itu, permasalahan zonasi warga terdekat juga tidak diterima di sekolah tersebut dan berupaya mengelak bahkan menghindar.
"Bahkan untuk memverifikasi murid yang masuk atau tidaknya bukan Provinsi melainkan sekolah, ini bukan manipulasi lagi tapi terjadi kejahatan,"kata dia.
Baca Juga: 5 Penyihir Jujutsu Terkuat di Zaman Modern pada Anime Jujutsu Kaisen
Lanjut dia, dengan kejadian ini ada psikologis anak yang diabaikan padahal pendidikan adalah hak anak bangsa.
"Itu terjadi dari SMA 1 sampai 5, SMK 1 sampai 4, kejahatan ini harus dibongkar sampai ke komitenya,"tegasnya.
Bahkan sampai hari ini, kami belum menandatangani Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) yang kami anggap itu Pungutan Liar (Pungli).
" Hari ini, Komite tegak diperaturan Pergub 44 Nomor 13, Tidak boleh menerima uang dari wali siswa tapi ini malah seenaknya," beber dia.
Sebelumnya juga , aksi kita mendatangi Kepala Cabang Dinas (KCD) provinsi untuk berkomunikasi mereka juga bingung ketika buka-bukaan salahsatunya SMA1.