METROPOLITAN.ID - Sejumlah warga RT 01, RW 02 Kelurahan Ciseureuh mengeluhkan adanya penutupan jalan umum yang diakibatkan oleh adanya aktivitas pembangunan gedung baru milik Politeknik Bhakti Asih, di Jalan Veteran, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Jalan berupa gang sempit yang hanya dapat dilalui sepeda motor dan menjadi satu-satunya akses masuk ke lingkungan warga itu kurang lebih sudah sepekan ditutup dan akses jalan warga dialihkan sementara ke area kampus yang dikenal dengan nama Akbid itu.
Kondisi ini malah menimbulkan kekecewaan dari beberapa warga yang sebelumnya sempat mengikuti agenda musyawarah sebelum pembangunan dilaksanakan. Pasalnya, dalam musyawarah pihak yayasan tidak memberitahu bahwa akan ada penutupan jalan maupun pengalihan jalan warga.
Baca Juga: Hasil Panen Petani Cabai di Purwakarta Menurun Karena Serangan Hama
Menurut keterangan warga, penutupan gang tersebut dilakukan sepihak tanpa persetujuan dari warga setempat. Mereka juga merasa risih kalau setiap hari harus keluar masuk lewat gerbang kampus dalam beraktivitas.
Mumuh, salah satu warga setempat mengungkap bahwa dalam musyawarah antara warga dengan pihak yayasan pada akhir tahun 2024 lalu, pihak yayasan menjanjikan bahwa akan ada pelebaran jalan dengan cara membongkar bangunan tembok pada gedung Akbid yang lama.
"Saya kira mau memfasilitasi dulu jalan umum, kalo gini mah (ditutup) kita seperti numpang. Risih lewatnya juga," ucap Mumuh saat ditemui, Selasa 14 Januari 2024.
Ia juga menyebut bahwa warga menuntut jalan umum yang ditutup itu kembali dibuka agar dapat digunakan warga.
Sementara itu, Ketua RW 02 Kelurahan Ciseureuh, Endang mengaku bahwa dalam perjanjian yang dibahas dalam musyawarah menegaskan bahwa sudah ada kesepakatan antara warga dengan pihak yayasan baik kaitan pemberdayaan masyarakat untuk dilibatkan dalam proyek, termasuk pelebaran jalan.
"Sejauh ini kurang lebih satu Minggu tidak ada kabar-kabar warga yang keberatan," ucap Endang, saat ditemui Rabu 15 Januari 2025.
Ditemui terpisah, Camat Purwakarta, Aan menyebut bahwa permasalahan antara warga dengan pihak yayasan ini harus dimusyawarahkan kembali.
"Intinya kalau ada pembangunan baiknya dibicarakan dulu dengan warga. Takutnya mengganggu aktivitas warga maka sebaiknya dilakukan musyawarah lagi," demikian Aan.
Sementara, hingga berita ini diterbitkan, awak media belum mendapat keterangan apapun dari pihak yayasan.(Aik)