METROPOLITAN.ID - Program Karawang Cerdas yang digagas Pemerintah Kabupaten Karawang jadi perbincangan karena diduga rawan kejanggalan dan ada 'titip-menitip' orang.
Menanggapi hal itu, Subkor Kesejahtaraan Sosial Bagian Kesra Kabupaten Karawang, Ahmad Nurjaya membantah dugaan tersebut.
Ada beberapa kemungkinan jika ada calon penerima dengan nilai Indeks Prestasi (IP) yang lebih tinggi, namun tidak lulus dan kalah dengan IP yang lebih rendah.
Baca Juga: 6 Pemain Yang Tampil Memukau bersama Klubnya di Matchday Keempat Liga Europa 2024-2025
Salah satunya karena beda jalur pemilihan beasiswa Kacer.
"Kalau yang pakai jalur akademik bersaingnya dengan jalur akademik lagi. Kemungkinan yang IP nya rendah itu pakai jalur KTM dan IP nya tinggi itu jalur akademik. Jadi walaupun IP nya lebih tinggi karena beda jalur jadi bisa saja yang IP nya rendah lolos," katanya.
Selain itu, sambung dia, jika sebelumnya seseorang sudah pernah mendapatkan beasiswa Kacer, maka di tahun berikutnya juga secara otomatis akan lolos jika mendaftar ulang.
Baca Juga: Simulasi Pilkada 2024 Digelar di Cibinong, Inventarisasi Potensi Masalah saat Pencoblosan
"Bisa jadi yang IP nya rendah itu adalah penerima Kacer sebelumnya. Karena Kacer itu sifatnya berkelanjutan dan ingin menyelamatkan sampai selesai, jadi selama orang tersebut mendaftar ulang lagi maka akan otomatis lolos dan mendapatkan Kacer," jelasnya.
Disampaikannya, program seleksi Kacer itu otomatis terprogram melalui aplikasi.
Jadi orang yang mendaftar baru di jalurnya akan bersaing dengan nilai IP dan yang paling besar IP nya otomatis akan menjadi no urut pertama.
"Nah yang diambil untuk penerima Kacer baru itu adalah yang paling besar IP nya. Walaupun batas minimalnya ditentukan seperti dalam perbub, tapi bukan berarti yang lebih dari itu otomatis keterima. Karena yang mendaftar itu mencapai 13 ribu semuanya," jelasnya.
Maka dari itu, sambungnya, untuk program Kacer di 2025 mendatang akan ada sedikit perubahan.